Home Report Zulfikar: Pemerintah Segera Bentuk Task Force Virus Corona Untuk Atasi Gejolak Ekonomi

Zulfikar: Pemerintah Segera Bentuk Task Force Virus Corona Untuk Atasi Gejolak Ekonomi

0
SHARE

Jakarta, REPORT INDONESIA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa hari lalu mengumumkan status darurat global akibat virus corona. Ini merupakan warning tegas dan merupakan protocol resmi WHO atas penyebaran virus corona diluar China yang sebarannya meluas dibelahan dunia. Tercatat lebih dari 45 negara telah mengonfirmasi ada kasus positif negaranya terinfeksi virus corona.

Indonesia sampai saat ini melalui Kementerian Kesehatan mengklaim bebas dari serbuan virus mematikan itu. Sayangnya statement pemerintah diragukan oleh banyak pihak. Tak terkecuali Amerika Serikat dan Saudi Arabia. Para diplomat AS telah menyatakan kekhawatiran kepada pejabat tinggi pemerintah Indonesia atas penanganan virus yang memiliki nama Covid 19. Begitu juga dengan Saudi Arabia, sudah mengklaim Indonesia dimasukan sebagai daftar negara terjangkit virus corona sehingga jamaah umroh Indonesia di suspend tidak bisa ke negara itu.

Mewabahnya covic 19 mendapatkan tanggapan serius dari Zulfikar, anggota DPR RI 2019-2024 yang khawatir atas efek negative pada perekonomian Indonesia. “Dalam pandangan saya covic 19 langsung atau tidak membuat ekonomi kita bergejolak. Lihat saja sejak virus itu menyebar awal tahun bursa saham kita jatuh, index jatuh hingga di 5600, investor lari, default perusahaan asuransi, kredit macet NPL, berhentinya aktivitas industri karena kelangkaan bahan baku dari China, PHK besar besaran di Industri, banyaknya maskapai penerbangan yang di cancel, bisnis pariwisata terpukul dan yang terkini dimasukannya Indonesia dalam kelompok negara rawan wabah covic 19 oleh oleh Arab Saudi sehingga jamaah umroh kita di stop, semua ini berakibat kekalutan. Bayangkan kurs rupiah terjungkal dari 13.600 sekarang menjadi 14.300 per 1 USD ”, kata politisi partai demokrat itu.

“Malah yang saya tahu semenjak pandemic virus corona merebak Januari 2020 sampai 27 Februari 2020 kemarin saja SBN yang dilepas investor asing luar biasa besar sehingga Bank Indonesia membeli SBN dipasar sekunder mencapai 100 trilyun” kata Zulfikar.

Menurutnya selama lima hari ini bursa saham seluruh dunia sudah jatuh lebih dari 12%. “Ini adalah salah satu penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Bursa saham adalah indikator utama perekonomian dunia dan sudah ada tanda akan terjadi kejatuhan ekonomi global akibat covid 19. Penyebaran virus ini sudah berdampak pada gejolak perekonomian semua negara dan tentu saja berdampak buruk juga untuk ekonomi negara kita. Coba tengok pariwisata Bali, tidak ada turis yang datang dari mancanegara , hotel kosong, penerbangan cancel, bisnis kuliner mati dan tentu saja masyarakat juga kehilangan mata pencarian” ujar anggota DPR komisi VII itu.

Zulfikar juga mengingatkan bahwa ekonomi Indonesia terdampak secara makro dan mikro. Menurutnya nilai kapitalisasi indek harga saham gabungan (IHSG) sudah terkuras dari awal tahun hingga sesi perdangan jumat kemarin. “Secara year to date, IHSG sudah jatuh sebanyak lebih kurang 15% dan merupakan terburuk di Kawasan Asia. Nilai kapitalisasi bursa saham sudah hilang lebih dari Rp 1.800 trilyun lebih. Akhir 2019 nilai kapitalisasi IHSG kurang lebih senilai Rp 7,200 trilyun, jumat kemarin kalau tidak salah sudah turun lagi hingga Rp 5.400 trilyun. Ini penurunan sudah zona merah” kata bang Zul yang berasal dari dapil Banten III.

Baginya dampak virus corona harus disikapi pemerintah dengan sangat serius. Untuk antisipasi dini agar virus tidak masuk dan menyebar menurutnya perlu managemen ketat disetiap titik bandara dan pelabuhan internasional. “Pemeriksaan kesehatan dibandara dan pelabuhan internasional menjadi keharusan sebagai deteksi dini pencegahan” ujar bang Zul. Baginya persoalan virus corona bukan semata ranah Depkes saja untuk menyelesaikan, melainkan melibatkan seluruh ranah instansi pemerintah. Politisi dari Dapil Tangerang Raya itu memperingatkan yang paling ditakutkan oleh pelaku pasar adalah “produk turunan” dari virus corona yakni perlambatan ekonomi global yang otomatis terjadi perlambatan ekonomi Indonesia.

Menyikapi itu semua Zulfikar mengusulkan untuk membentuk Task Force Virus Corona. “Pemerintah harus membuat TASK FORCE yang melibatkan semua instansi, dari Depkes, Menko Pekonomian, Menkominfo, Menlu, TNI Polri, dan lainnya. Tugas dari Task Force antara lain focus mengawal dan memastikan keberadaan virus corona sehinggga antisipasi bisa berjalan dengan baik. Task Force perlu dibentuk agar langkah langkah terkait dengan virus corona bisa segera dicari penyelesaian secara komprehensif, sehingga dari hambatan dan permasalahan yang dihadapi bisa dicarikan solusi dengan tepat dan cermat agar ekonomi kita kembali normal”, ujar anggota DPR yang dikenal kritis itu. (Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here