
Report Indonesia, Jawa Tengah. Anak muda saat ini terbagi menjadi dua, yakni mereka yang termasuk dalam generasi Milenial dan mereka yang termasuk dalam Gen Z. Milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981-1996 atau yang berusia 27-42 tahun di tahun 2023 ini.
Sementara mereka yang tergolong Gen Z adalah yang lahir di tahun 1997-2012 atau yang berusia 11-26 tahun di tahun 2023 ini. Kehadirannya ini persis setelah generasi milenial, dan keduanya punya karakteristik yang mirip.Gen Z adalah generasi yang paling lekat dengan internet.
Setelah generasi milenial, usia produktif sekarang didominasi oleh generasi Z. Tidak heran kalau mereka sekarang juga jadi target pasar terbesar. Makanya, diperlukan strategi marketing yang tepat untuk Gen Z.
Dijelaskan oleh Rengga Kristianto, Caleg DPR RI Dapil Jawa Tengah III (Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Rembang) dari Partai Golkar, program kampanye yang kita jalankan ini ingin mendapat suara dari semua pemilih muda ini, baik Milenial dan Gen Z, kita harus membuat strategi yang tepat untuk mengambil hati pemilih muda.
“Antusiasme Milenial dan Gen Z terhadap Pemilu 2024 pun terlihat cukup besar dengan persentase bisa mencapai 85 persen. Jadi siapapun yang menarik di mata Gen Z, maka itulah yang nantinya akan terpilih.” Tutur Rengga.
Pada bulan Juli lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. Hasilnya ada 204.807.222 total pemilih di Indonesia.
Dari jumlah itu, mayoritas DPT ini merupakan Milenial dengan jumlah mencapai 68.822.389 atau sekitar 33,6% dari total pemilih. Sementara pemilih Gen Z berjumlah 46.800.161 atau 22,85% dari total pemilih. Artinya, jumlah pemilih muda yang akan ikut menyumbang suara di pemilu 2024 nanti berjumlah 115.622.550 orang.
“Peran Gen Z dalam Pileg dan Pilpres di Jawa Tengah menjadi sangat penting. Gen Z akan cenderung memilih berdasarkan kesamaan usia dan informasi yang didapat.” Jelas Rengga.
“Di musim kampanye sekarang untuk menarik suara pemilih muda dan pemula, Dalam strategi kampanye, kita akan lebih memanfaatkan media sosial, grup WhatsApp dan Telegram, serta berbagai platform video masih menjadi pilihan terefektif. Gen Z condong menyukai materi berupa teks pendek dan yang serba visual, seperti video, meme, serta microblog. Media sosial menjadi punya peran penting dalam keputusan Gen Z.” Ungkap Rengga.
Penelitian dari Parallel Interactive menyebutkan, Instagram masih menjadi media sosial utama yang digunakan oleh gen Z, khususnya Instagram Story. Buat konten-konten post atau Instagram Story yang menarik agar gen Z mau berkomentar, memberi like, hingga follow akunmu. Gen Z bisa menonton 68 video setiap harinya di YouTube. Jadi, bisa dikatakan, YouTube adalah platform utama mereka untuk mencari hiburan, bukan lagi media tradisional seperti televisi.
lanjutkan perjuangan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dengan opportunity yang dapat anda ciptakan, sehingga generasi muda dapat mandiri dilingkup persaingan yang sanga ketat saat ini.