Home Profile Menanyakan Realisasi Penerapan Teknologi EOR Dengan Surfactant Di Pusat Teknologi Chevron Di...

Menanyakan Realisasi Penerapan Teknologi EOR Dengan Surfactant Di Pusat Teknologi Chevron Di Houston AS

0
SHARE

Jakarta, REPORT INDONESIA – Dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Amerika Serikat, selain ke Lawrence Berkeley National Laboratory dan Silicon Valley di San Francisco pada  Tanggal 16 Maret 2018, rombongan melakukan kunjungan ke Chevron Technology Center di Houston AS. Pada kesempatan tersebut sebagai anggota delegasi saya menanyakan tentang Program peningkatan produksi crude oil dari Chevron di Blok Rokan Riau yang menggunakan Teknologi Surfactant Enhanced Oil Recovery yang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir ini. Setelah sebelumnya industri perminyakan dunia mengakui bahwa Chevron dengan sangat sukses berhasil menerapkan teknology Steam Flood Enhanced Oil Recovery untuk Blok Duri dengan karakteristik jenis minyak mentah berat ( heavy crude oil).

Sebagaimana diketahui, Chevron Pacific Indonesia adalah merupakan Kontraktor Production Sharing (sekarang disebut sebagai Kontraktor Kontrak Kerjasama) yang terbesar di Indonesia. Peningkatan produksi minyak mentah nasional melalui optimalisasi lapangan tua, antara lain dilakukan dengan memanfaatkan Teknologi EOR. Surfactant EOR di Blok Rokan sangat diharapkan untuk dapat meningkatkan produksi minyak mentah nasional.

Meski menurut penjelasan dari pihak Pusat Teknologi Chevron bahwa Program EOR Surfactant di Blok Rokan sudah dinyatakan berhasil namun masih belum mampu menaikkan produksi minyak mentah nasional yang selama lebih dari 15 tahun belakangan ini terus mengalami penurunan dari sekitar 1.3 juta bbls/hari menjadi hanya sekitar 780.000 bbls/hari saat ini. Keberhasilan Surfactant EOR Blok Rokan ini baru masih dalam skala percobaan.

Chevron masih belum menerapkan Teknologi Surfactant EOR  dalam skala aplikasi di lapangan karena alasan harga minyak mentah saat ini yang menurut Chevron masih belum  ekonomis (?) . Ini disebabkan karena mahalnya biaya atau harga import surfactant. Hikmah dari belum ekonomisnya EOR dengan surfactant adalah perlunya didorong optimalisasi lapangan-lapangan minyak tua dengan memanfaatkan Teknologi EOR dengan memakai CO2.

Terlebih di berbagai lapangan minyak di Indonesia potensi kandungan CO2 nya relatif sangat tinggi dan hingga saat ini belum dimanfaatkan. Bahkan di lapangan Blok Natuna, kandungan CO2 sangat-sangat besar. Ini mestinya dimanfaatkan.

Penulis : Dr. Kurtubi, Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi Partai Nasdem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here