Jakarta, REPORT INDONESIA – Pada Hari Selasa (27/2/2018), saat reses, tiang atau saya telah melakukan silaturrahim/pertemuan dengan Plt. Rektor UNRAM / Purek 4, Purek 3 dan Dekan Fakultas Teknik UNRAM membicarakan : (1). Soal Beasiswa Bidikmisi untuk mahasiswa UNRAM yang tiang atau saya ajukan ke Mentri Risetdikti (sebagai Anggota DPR dapil NTB di Komisi VII – yang bermitra dengan Mentri Riset Dikti). Alhamdulillah usulan beasiswa dikabulkan sekitar 30 mahasiswa Universitas Mataram untuk tahun 2017. (2). Sebagai Ketua Kaukus Nuklir Parlemen, setelah sebelumnya berkomunikasi dengan Jurusan Teknik Nuklir Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada , tiang atau saya (bahasa Sasak Tiang artinya Saya ) meminta kemungkinan Fakultas Teknik Universitas Mataram membuka Jurusan Tehnik Nuklir guna antisipasi menyiapkan putra daerah menyongsong dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di tanah air termasuk di NTB. Juga terkait pemanfaatan teknologi nuklir dibidang pertanian dan kedokteran. Untuk dimaklumi saat ini BATAN sudah menandatangani Kerjasama dengan Dinas ESDM NTB untuk melakukan study tapak PLTN di NTB. Kerjasama ini merupakan realisasi dari MOU antara Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang dengan Kepala BATAN beberapa minggu sebelumnya. Ini merupakan ikhtiar guna antisipasi jangka panjang memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Nuklir untuk kemaslahatan masyarakat. NTB dalam jangka panjang akan membutuhkan listrik yang relatif sangat besar untuk mendukung proses industrialisasi baik yang berbasis pariwisata ataupun industri yang berbasis pertambangan, pertanian, peternakan dan sebagainya. Universitas Mataram disarankan untuk mengantisipasi kebutuhan SDM jangka panjang. NTB sebagai daerah wisata terus diperjuangkan agar bisa memakai listrik yang bersih dari EBT termasuk nuklir dan mengurangi pemakaian listrik yang dapat mengotori udara (listrik dari fosil – batubara dan migas) agar udara NTB tetap bersih demi kesehatan anak cucu. Saat ini sudah banyak Negara-negara Islam yang sudah dan sedang membangun PLTN, seperti: Uni Emirat Arab, Turki, Jordan, Pakistan, Bangladesh, Saudi Arabia, dan lain-lain. Sejak 50 tahun yang lalu sekitar 30 Negara maju sudah memanfaatkan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir baik sebagai energi, maupun Nuklir sebagai teknologi yang dimanfaatkan dibidang Pertanian dan Kedokteran. Semoga ikhtiar ini bisa berhasil. (Penulis : Dr. Kurtubi, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Nasdem Dapil NTB/ Ketua Kaukus Nuklir Parlemen)