Jakarta, REPORT INDONESIA – Perlu diketahui, Teknologi PLTN jaman NOW sudah jauh lebih maju dari PLTN Chernobyl (menggunakan Teknologi Generasi 2) juga PLTN Fukushima (dengan Generasi 3). Musibah PLTN terakhir, musibah Fukushima misalnya, bukan karena teknologi PLTN nya tapi karena dinding pengaman terhadap serangan gelombang tsunami kalah rendah dg gelombang air tsunami akibat gempa 9 SR. Teknologi PLTN sudah Generasi 3+ dan Generasi 4. Sistem pengamanan PLTN jaman NOW juga lebih maju. Saat ini sedang dibangun 58 Reaktor PLTN didunia: Negara yang sedang membangun PLTN adalah: USA 2 unit, Finlandia 1 unit, Jepang 2, Perancis 1, Korsel 4, Russia 6, China 19, India 6, UAE 4, Taiwan 2, Ukraina 2, Slovakia 2, Brazil 1, Argentina 1, dan lain-lain. Tidak ada negara maju yang meninggal karena PLTN ( Jerman membekukan PLTN karena tekanan dari NGO terhadap Partai yang berkuasa. Tapi kini Jerman menjadi negara maju dengan emisi karbon tertinggi. Pengotoran udara/ Emisi CO2 didunia saat ini 99.5% berasal dari energi fosil ( PLTU Batubara, PLTD Minyak dan PLTG Gas). Setiap pemakaian 1 kwh listrik dari batubara, minyak dan gas menghasilkan emisi karbon masing- masing 1000 gram, 800 gram dan 400 gram. Sedangkan PLTN hanya sekitar 1 gram karena listrik dari PLTN sangat bersih. Agar Indonesia bisa lebih cepat menjadi Negara Industri Maju sekaligus dengan udara yang bersih, maka PLTN jawabannya. Listrik EBT dari tenaga surya, angin dan lain-lain tidak bisa mendukung industrialisasi karena listrik yang dihasilkan tidak stabil, namun tetap kita butuhkan karena bersih dengan emisi CO2 yang rendah. Teknologi terus berkembang sejalan dengan kebutuhan manusia akan energi yang bersih, lebih efisien dan lebih aman. Termasuk teknologi PLTN berbasis Uranium dan nantinya berbasis thorium. Kepada sejawat yang berlatar belakang NGO/LSM, kiranya dapat memahami secara lebih baik tentang PLTN dan kebutuhan bangsa yang besar ini untuk mempercepat proses industrialisasi menuju Negara Industri Maju. Kita sudah terlalu jauh tertinggal dengan China, Singapura, Malaysia bahkan dengan Thailand dan Vietnam. Jangan sampai kita menjadi bagian dari pihak yg irrational, ketakutan berlebihan terhadap PLTN, yang dapat menghambat kemajuan bangsa. (Penulis : Dr Kurtubi, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Nasdem/ Ketua Kaukus Nuklir Parlemen)