REPORT INDONESIA, TASIKMALAYA. Kemkominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika) dan BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi bekerjasama dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar Sosialisasi Redesain USO bertemakan “Pemanfaatan Internet Sebagai Media Edukasi dan Bisnis bagi Generasi Milenial” digelar di Fave Hotel Tasikmalaya (11/05/18). Acara tersebut dihadiri kurang lebih 300 peserta.
Acara digelar pukul 13.30 WIB, dipandu oleh moderator Jalal SE, ME, dengan tiga pemateri; Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra Anggota Komisi I DPR RI, Wawan Gunawan – akademisi UIN SGD Bandung, dan DR Nonot Harsono D mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sebelum pemaparan konten seminar, terlebih dahulu dimeriahkan pementasan Seni Tradisional Calung dan Ubrug—Calung merupakan salah satu seni musik tradisional Jawa Barat, dan Ubrug merupakan salah satu kesenian Jawa Barat berupa banyolan (candaan) yang dapat mengundang tawa para hadirin, hasilnya gelak-tawa mencairkan suasana seminar tersebut.
Setelah pergelaran seni budaya tradisional, seminar pun digelar, Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra Anggota Komisi I DPR RI menyatakan bahwa generasi milenial dapat memanfaatkan internet dalam edukasi dan bisnis; dalam edukasi misalnya generasi milenial dapat belajar tentang nasionalisme melalui e-book (buku elektronik) atau dari vidio yang diunggah dalam youtube. Dalam dunia bisnis generasi milenial dapat mencipatak e-commerce atau melakukan hubungan jual beli secara online baik dengan menggunakan aplikasi tertentu, web, atau melalui media sosial.
Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan Nonot Harsono bahwa pemanfaatan internet di era milenial harus mengerucut pada pengembangan pembelajaran dan bisnis. “Bila generasi milenial dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran atau edukasi tentunya hal ini akan mempengaruhi perkembangan-perkembangan yang lain, misalnya pemerintahan, ekonomi, dan lainnya,” ujarnya.
Kendati demikian perkembangan TIK di era milenial harus tetap diwaspadai hal ini berhubungan deangan fenomena hoax dan penguatan nasionalisme: “Karena ini menyangkut nasionalisme atau rasa cinta kita terhadap bangsa kita seharusnya kita mengembangkan nilai-nilai toleran terhadap orang lain, tidak diskriminatif terhadap kelompok yang berbeda, menggunakan bahasa yang baik tidak mengandung SARA, globalisasi berikut perkembangan teknologi dan informasi dapat dimanfaatkan dalam bidang-bidang lain terutama edukasi dan bisnis, sebab kemajuan edukasi dan bisnis salah satu ciri masyarakat yang dapat bersaing di era globalisasi.”