Wakil Ketua Komisi VI DPR RI mengapresiasi peran PT Waskita Karya (Persero) Tbk dalam pembangunan insfrastuktur, baik di dalam maupun luar negeri.
Waskita Karya merupakan BUMN bisang infrastruktur yang berdiri sejak 1961. Sebagai agen pembangunan, Waskita Karya diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif untuk seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan, dalam membangun Indonesia. Baik di sektor pembangunan jalan tol, bendungan, kelistrikan, bangunan gedung, bandar udara, maupun pembangunan jalur perkeretaapian.
“Pembangunan yang selama ini dilaksanakan Waskita Karya diharapkan dapat memberikan kontribusi dan dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat di Indonesia,” kata Martin, di Kab. Toba, Sumut, 19 November 2022.
Pada sektor jalan tol, Waskita turut berkontribusi dalam pembangunan beberapa jalan tol dengan total panjang lebih dari 1.300 Km yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Jakarta-Surabaya), dapat memangkas waktu tempuh dari 20 jam menjadi 12–15 jam. Begitu juga, pembangunan jalan Tol Trans Sumatera (Bakauheni–Palembang) dapat memangkas waktu tempuh dari 12 jam menjadi sekitar 6 jam.
“Waktu tempuh yang lebih singkat tersebut dapat menurunkan biaya pengiriman logistik, khususnya biaya bahan bakar dan menjaga kualitas komoditas yang dikirim,” tambah Martin.
Selain di dalam negeri, Waskita juga mengerjakan proyek di luar negeri. Waskita telah menyelesaikan antara lain King Faisal Specialist Hospital & Research Centre, King Abdullah Financial District, Burj View Development, dan Mataf Masjidil Haram di Arab Saudi, Abu Dhabi Financial Center, dan Legend Plaza Residential Apartment di Uni Emirat Arab, Bandara Suai dan Jalan Oecusse di Timor Leste.
Martin juga mengatakan bahwa saat ini Waskita sedang menyelesaikan 2 ruas tol dan membutuhkan tambahan dana. Karena itu, pada Desember 2022, Waskita akan menyelenggarakan Rights Issue (penerbitan saham baru), dengan target dana sebesar Rp3,98 triliun. Rinciannya, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp3,0 triliun dan dana publik sebanyak-banyaknya sebesar Rp980 miliar.
Dana right issue yang bersumber dari PMN ini diharapkan dapat digunakan untuk penyelesaian 2 ruas tol eksisting yang dikerjakan Waskita Karya. Yaitu: Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung di Sumatera Selatan dan Ruas Tol Ciawi Sukabumi di Jawa Barat. Sedangkan dana dari publik diharapkan dapat digunakan sebagai modal kerja dan capex untuk Waskita maupun anak perusahaan.
Waskita Karya juga terus mengikuti perkembangan zaman dengan melaksanakan transformasi digital yang sudah dimulainya pada tahun 2016. Transformasi itu dilakukan karena Waskita saat itu mengalami pertumbuhan besar-besaran (supergrowth), setelah memperoleh tugas dari pemerintah untuk menuntaskan pembangunan jalan tol, khususnya tol Trans Jawa. Digitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kinerjanya.