Report Indonesia, Serang. Saat ini, salah satu harapan terbesar Indonesia adalah pemanfaatan internet untuk Edukasi dan Bisnis. Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang gencar menjalankan program literasi digital di wilayah Indonesia. Ada empat pilar literasi digital yaitu digital skills, digital ethics, digital culture dan digital safety.
Menurut Johnny G. Plate, Menteri Kominfo, pemerintah daerah perlu mengambil perannya dalam rangka mengajak seluruh masyarakat memahami empat pilar literasi digital tersebut. Oleh karena itu, masyarakat harus dituntun mengenal kegunaan dan bahaya pemanfaatan ruang digital.
Hal ini lah yang mendasari tema Literasi Digital di Kota Serang yaitu “Pemanfaatan Internet untuk Edukasi dan Bisnis”. Kota Serang yang mempunyai selogan “Aje Kendor” menjadi kota pertama dalam rangkaian literasi digital.
Pada hari Jumat tanggal 21 Mei 2021 yang dilaksanakan di Le Dian Hotel ini disambut, oleh direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Kominfo RI, Bapak Dr. Ir. Bonifasius Wahyu Pudjianto, M.Eng.
Dan disambut baik oleh , Bapak H. Syafruddin, S.Sos., M.Si. Walikota Serang. Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengomunikasikan konten/informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal, menurut Seri Buku Literasi Digital Kerangka Literasi Digital Indonesia.
Ada delapan manfaat literasi digital menurut bapak Dwi Yudo Siswanto, S.Kom, M.Si, yaitu: Menghemat waktu, Lebih hemat biaya, Memperluas jaringan, Membuat keputusan yang lebih baik, Belajar lebih cepat dan efisien, Memperoleh informasi terkini dengan cepat, Ramah lingkungan, dan Memperkaya keterampilan.
Menurut Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, Kemkominfo juga menyelenggarakan program digital talent development.
Tujuannya untuk menghasilkan masyarakat yang memiliki kecakapan digital yang memadai. Terdapat tiga layer pelatihan yang dilakukan, yaitu bassic digital skill, intermediate skill, serta digital leadership academy.
“Semuanya itu bertujuan untuk mewujudkan masyarakat digital, ekonomi digital dan digital goverment. Pelatihan-pelatihan ini terus digencarkan, sehingga masyarakat semakin memahami ketika mereka berada di ruang digital,” kata Bonifasius.
