Partai Golkar masih menjadi viral politik di Indonesia. Dialektika pergantian Tahta Pimpinan Setya Novanto tidak hanya sebatas pada posisinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Namun, ada satu jabatan penting yang juga mesti diduduki setelah Setnov ditahan KPK, yakni Ketua DPR RI.
Team Report Indonesia juga sudah melakukan analisis dari berbagai macam sumber, dan ditemukanlah lima kandidat berikut ini :
1. Firman Soebagyo (Wakil Ketua Baleg), 64 Tahun
2. Bambang Soesatyo (Ketua Komisi III), 59 Tahun
3. Agus Gumiwang Kartasasmita (Sekretaris Fraksi Golkar), 48 Tahun
4. Zainudin Amali (Ketua Komisi II), 59 Tahun
5. Azis Syamsuddin (Ketua Banggar), 47 Tahun
Berikut pendapat dan pernyataan dari internal Partai Golkar dan dari pengamat politik yang dirangkum oleh Team Report Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, harus berhati-hati dalam menentukan calon ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang baru. Golkar harus mengedepankan figur yang bersih rekam jejaknya dan terbebas dari potensi masalah hukum. Figur terpilih juga bertugas membenahi dan menjaga marwah DPR.
“Partai Golkar harus hati-hati menentukan siapa ketua DPR yang memiliki kepantasan. Apa yang terjadi saat ini situasi di mana Pak Setya Novanto kena masalah hukum, kita harus jujur saja marwah DPR tercoreng, citranya sangat jelek,” Ace menjelaskan.
Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengingatkan Partai Golkar agar pengganti Setya Novanto sebagai ketua DPR harus bersih sehingga tidak berpotensi bermasalah hukum, berpengalaman, muda, dan berintegritas.
“Dengan demikian Ketua DPR yang baru bisa membawa angin segar dan optimisme bagi institusi DPR dimata rakyat dan bagi Golkar sendiri ” kata Syamsuddin.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid menegaskan, pergantian Ketua DPR RI pengganti Setya Novanto harus dilakukan.
“Banyak kandidat yang potensial, besok kita putusin penggantian tapi siapa penggantinya kita serahkan pada mekanisme. Minggu-minggu ini sudah harus ada penggantian. Yang pasti bukan saya,” Pungkas Nurdin.
Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengatakan, ada kriteria yang harus dipenuhi oleh Ketua DPR nanti. “ICW merekomendasikan tentu harus ada pimpinan DPR yang baru, yang tidak punya track record bermasalah soal kasus korupsi,” kata Donal
Ketua Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Bidang Politik Syahmud Ngabalin berpendapat bahwa perlu adanya figur muda yang memiliki prestasi politik sekaligus peka terhadap kesejahteraan rakyat untuk menempati posisi ketua dewan.
Pengamat politik Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menilai, Ketua DPR pengganti Setya Novanto sebaiknya benar-benar dapat mengubah citra lembaga legislatif (DPR RI) tersebut.
Koordinator Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mendesak partainya segera mengganti Setnova. Menurutnya, menggelar Munaslub untuk mengganti Setnov bersifat wajib jika ingin Golkar kembali dipercaya rakyat.
Pengamat Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyarankan Partai Golkar segera mencari pengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI. Menurut Pangi, pengganti Setya Novanto haruslah sosok yang tidak memiliki persoalan hukum khususnya korupsi.