Home Report Launching Layanan Telekonsultasi Di HUT 101 Tahun RSCM

Launching Layanan Telekonsultasi Di HUT 101 Tahun RSCM

0
SHARE

Jakarta, REPORT INDONESIA – RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) luncurkan Layanan Telekonsultasi pada hari Sabtu(21/11/2020) bertempat di Lobby IPT RSCM Kencana Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Direktur Utama dan jajaran Direksi RSCM, manajemen dan pegawai, rekan media, dan tamu undangan.
Globalisasi dan revolusi teknologi kesehatan abad ke-20 memacu rumah sakit di berbagai belahan dunia untuk mengembangkan inovasi layanan kesehatan. Di Indonesia sendiri, Telekonsultasi telah marak diperbincangkan dalam lima tahun terakhir. Teknologi ini memungkinkan pasien untuk melakukan konsultasi jarak jauh dengan dokter secara daring dalam proses penegakan diagnosis, maupun pertimbangan terhadap terapi. Tidak terbatas disana, telekonsultasi juga dapat dimanfaatkan oleh sesama dokter dalam mendiskusikan suatu kasus atau penyakit.
Sejak adanya pandemi COVID-19, upaya percepatan implementasi Telekonsultasi mendapat dukungan dari berbagai pemangku kebijakan. Terbitnya Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 303 Tahun 2020 dan Peraturan Konsil Kedokteran No. 74 Tahun 2020 menjadi pijakan bagi manajemen fasilitas pelayanan kesehatan untuk dapat fokus melakukan pengembangan layanan Telekonsultasi.
Sebagai Rumah Sakit Pusat Rujukan Nasional milik pemerintah, RSCM turut berpartisipasi sebagai aktor pendorong Telekonsultasi yang bermutu, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan pasien. Sebagai pilot project Kementrian kesehatan untuk jadi Rumah Sakit Kelas Dunia (world class hospital), RSCM juga didukung Kementrian Komunikasi dan Informatika khususnya oleh BLU BAKTI, serta Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk berkolaborasi dalam percepatan implementasi Telekonsultasi untuk masyarakat yang membutuhkan.


“Program Telekonsultasi ini sejalan dengan rencana strategis RSCM sebagai flagship hospital bangsa Indonesia dengan kualitas Internasional. TujuanTelekonsultasi ini ada 3 yaitu , pertama adalah sebagai upaya peningkatan akses masyarakat pada layanan kami secara aman, kedua adalah untuk meningkatkan produktifitas pelayanan dokter secara aman pula karena kami harus menjaga serta melindungi mereka khususnya sebagai asset Bangsa , dan produktifitas masyarakat yang terjaga kesehatannya di masa pandemic serta ketiga adalah meningkatkan kapasitas layanan kami baik in-hospital, pra-hospital dan post-hospital . Direksi dan manajemen kami secara konsisten bekerja untuk memastikan layanan mutakhir hadir di RSCM sehingga mendukung visi Presiden menuju Indonesia Sehat 2025”, ungkap Lies Dina Liastuti, Direktur Utama RSCM.
Mudahnya masyarakat mengakses internet dengan variasi gadget yang dipunyai turut menjadi faktor pencetus lahirnya Telekonsultasi. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 196 juta. Angka ini sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah aplikasi dan pengunduh layanan Telekonsultasi di aplikasi smartphone.
Kendati demikian, Telekonsultasi harus disikapi dengan bijak dan penuh kehati-hatian. “Layanan ini seharusnya “berinduk” pada rumah sakit yang memiliki fasilitas pemeriksaan, perawatan, pengobatan, penegakan diagnosis, dan rekam medik yang terintegrasi. RSCM adalah suatu sarana yang memiliki berbagai kelengkapan tersebut dan sangat tepat bila merambah dunia Telemedicine. Kami bekerjasama dengan PT. Telekonsultasi Indonesia untuk perluasan cakupan layanan”, lanjut Sumariyono, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSCM.
Launching Layanan Telekonsultasi RSCM ini dirangkaikan dengan peringatan HUT 101 Tahun RSCM yang bertema “Embracing Our Next Century Through Improved Medical Services”. Menempuh kiprah di awal abad kedua, RSCM akan senantiasa berkontribusi dan berperan aktif dalam membantu Pemerintah dalam menyediakan pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan, sesuai visinya: “menolong, memberikan yang terbaik”. /*Humas RSCM020) bertempat di Lobby IPT RSCM Kencana. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Direktur Utama dan jajaran Direksi RSCM, manajemen dan pegawai, rekan media, dan tamu undangan.
Globalisasi dan revolusi teknologi kesehatan abad ke-20 memacu rumah sakit di berbagai belahan dunia untuk mengembangkan inovasi layanan kesehatan. Di Indonesia sendiri, Telekonsultasi telah marak diperbincangkan dalam lima tahun terakhir. Teknologi ini memungkinkan pasien untuk melakukan konsultasi jarak jauh dengan dokter secara daring dalam proses penegakan diagnosis, maupun pertimbangan terhadap terapi. Tidak terbatas disana, telekonsultasi juga dapat dimanfaatkan oleh sesama dokter dalam mendiskusikan suatu kasus atau penyakit.
Sejak adanya pandemi COVID-19, upaya percepatan implementasi Telekonsultasi mendapat dukungan dari berbagai pemangku kebijakan. Terbitnya Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 303 Tahun 2020 dan Peraturan Konsil Kedokteran No. 74 Tahun 2020 menjadi pijakan bagi manajemen fasilitas pelayanan kesehatan untuk dapat fokus melakukan pengembangan layanan Telekonsultasi.
Sebagai Rumah Sakit Pusat Rujukan Nasional milik pemerintah, RSCM turut berpartisipasi sebagai aktor pendorong Telekonsultasi yang bermutu, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan pasien. Sebagai pilot project Kementrian kesehatan untuk jadi Rumah Sakit Kelas Dunia (world class hospital), RSCM juga didukung Kementrian Komunikasi dan Informatika khususnya oleh BLU BAKTI, serta Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk berkolaborasi dalam percepatan implementasi Telekonsultasi untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Program Telekonsultasi ini sejalan dengan rencana strategis RSCM sebagai flagship hospital bangsa Indonesia dengan kualitas Internasional. TujuanTelekonsultasi ini ada 3 yaitu , pertama adalah sebagai upaya peningkatan akses masyarakat pada layanan kami secara aman, kedua adalah untuk meningkatkan produktifitas pelayanan dokter secara aman pula karena kami harus menjaga serta melindungi mereka khususnya sebagai asset Bangsa , dan produktifitas masyarakat yang terjaga kesehatannya di masa pandemic serta ketiga adalah meningkatkan kapasitas layanan kami baik in-hospital, pra-hospital dan post-hospital . Direksi dan manajemen kami secara konsisten bekerja untuk memastikan layanan mutakhir hadir di RSCM sehingga mendukung visi Presiden menuju Indonesia Sehat 2025”, ungkap Lies Dina Liastuti, Direktur Utama RSCM.
Mudahnya masyarakat mengakses internet dengan variasi gadget yang dipunyai turut menjadi faktor pencetus lahirnya Telekonsultasi. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 196 juta. Angka ini sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah aplikasi dan pengunduh layanan Telekonsultasi di aplikasi smartphone.
Kendati demikian, Telekonsultasi harus disikapi dengan bijak dan penuh kehati-hatian. “Layanan ini seharusnya “berinduk” pada rumah sakit yang memiliki fasilitas pemeriksaan, perawatan, pengobatan, penegakan diagnosis, dan rekam medik yang terintegrasi. RSCM adalah suatu sarana yang memiliki berbagai kelengkapan tersebut dan sangat tepat bila merambah dunia Telemedicine. Kami bekerjasama dengan PT. Telekonsultasi Indonesia untuk perluasan cakupan layanan”, lanjut Sumariyono, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSCM.
Launching Layanan Telekonsultasi RSCM ini dirangkaikan dengan peringatan HUT 101 Tahun RSCM yang bertema “Embracing Our Next Century Through Improved Medical Services”. Menempuh kiprah di awal abad kedua, RSCM akan senantiasa berkontribusi dan berperan aktif dalam membantu Pemerintah dalam menyediakan pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan, sesuai visinya: “menolong, memberikan yang terbaik”. (Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here