Jakarta, REPORT INDONESIA – Kaukus Muda Indonesia (KMI) dan Social Media For Civic Education(SMCE) kembali menggelar acara Diskusi Publik dengan Tema :” Perangi Hoaxs Menuju Pilpres Yang Damai Dan Bermartabat “, yang berlangsung pada hari Selasa(27/11/2018) di kantor KMI JL. Salemba Tengah No.59 B Jakarta Pusat.
Acara Diskusi yang menarik ini dihadiri oleh Direktur Indonesia New Media Watch, Agus Sudibyo, Pemred Harian Terbit, Ali Akbar dan Ketua Forum Umat Islam Bersatu, Rahmad Himran.
Dalam kesempatan diskusi publik KMI dan SMCE, Direktur Indonesia New Media Watch, Agus Sudibyo mengajak kepada masyarakat di Indonesia untuk hidup damai di tengah-tengah Hoaxs.
” Damai saja, karena hoaxs itu tidak mungkin dihindari. Siapa yang bisa menghindari orang untuk menyebarkan hoaxs ke masyarakat ? Tidak ada kan. Jadi lebih baik kita rileks, baca apapun yang teman-teman dapatkan di sosmed, di gadget anda, tetapi jangan dipercaya. Diketawain saja. Ini caranya untuk membuat hoaxs tidak laku, seperti ini,” jelasnya.
Pemred Harian Terbit, Ali Akbar dalam kesempatan diskusi ini juga memberikan sejumlah solusi untuk mencegah berita palsu atau hoaxs, agar tercipta Pilpres yang damai, santun dan bermartabat. Diantaranya, melakukan gerakan edukasi tentang dampak negatif hoaxs ke masyarakat. Media harus melakukan cek fakta, verifikasi dan konfirmasi sebelum menurunkan atau memposting informasi bohong yang diterima. Karena hal ini sesuai dengan kode etik jurnalistik. Dan Kominfo harus secara terus menerus memblokir media sosial yang menyebarkan hoaxs. Pemblokiran harus dilakukan secara profesional, mendidik dan bisa dibuktikan bahwa media tersebut telah menyebarkan hoaxs.
Menurut Ali Akbar, untuk mengantisipasi masalah hoaxs, juga harus dilakukan gerakan literasi media.
” Mabes Polri harus melakukan pengawasan, antisipasi dan pengembangan terhadap medsos. Selain itu juga deklarasi kampanye damai tanpa hoaxs harus dilaksanakan oleh dua pasangan Capres-Cawapres pada Pilpres 2019,” kata Pemred Harian Terbit, Ali Akbar.
Sementara itu, Ketua Forum Umat Islam Bersatu, Rahmad Himran mengungkapkan bahwa informasi hoaxs yang langsung diserap di media maya inilah yang paling banyak diserap oleh masyarakat jelang Pilpres 2019.
” Sebailnya jika mendapatkan informasi hoaxs, harus disaring terlebih dahulu dan dicari kebenarannya, apakah informasi ini benar atau tidaknya,” jelas Rahmad Himran. (Red)