Home Report Gotong Royong Ekonomi Harus Dihidupkan

Gotong Royong Ekonomi Harus Dihidupkan

0
SHARE
Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Willy Aditya bersama masyarakat dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Report Indonesia, Sampang, 22/07. Saling menolong dalam kesulitan sosial sudah menjadi pemandangan umum yang mudah ditemui dalam pergaulan sosial Indonesia. “Rakyat Bantu Rakyat” yang digaungkan dalam masa pandemi untuk saling membantu sangat dirasakan oleh masyarakat dari kalangan mampu maupun yang kekurangan. Moralitas kebangsaan inilah yang menurut anggota MPR RI Fraksi NasDem harus dihidupkan kembali bukan hanya dalam sisi sosial melainkan juga dari sisi ekonomi.

Anggota DPR Fraksi NasDem, Willy Aditya, menjelaskan hal ini dalam kesempatan sosialisasi empat pilar MPR RI. Dalam pandangannya gotong royong bukan hanya bermakna dalam segi sosial melainkan juga ekonomi. Namun sangat disayangkan gotong dalam bidang ekonomi masih belum memperoleh tempat yang layak.

“Masyarakat umum masih sangat asing dengan gotong-royong ekonomi karena lingkungan tempat tinggalnya sangat kental dengan ekonomi liberal. Kerja sama ekonomi baru dilihat sebagai komplotan kecil yang menarik untung dari mayoritas. Ini yang harus kita bangun antitesanya,” katanya.

Anggota Badan Sosialisasi MPR ini menegaskan ekonomi gotong royong sebenarnya merupakan jawaban dari sistem ekonomi liberal yang terlanjur menguasai sistem ekonomi indonesia saat ini. Karena itu menurut Willy, masyarakat harus memulai untuk mengembalikan gotong royong ekonomi dalam kesehariannya.

“Membangun usaha patungan itu praktek ekonomi gotong royong. Pembedanya dengan patungan yang lakukan oleh para pemilik modal besar terletak pada bagaimana keuntungan di distribusikan kepada pihak yang kurang mampu. Nah usaha gotong royong ini dimulai dengan patungan warga bisa berbentuk saham yang pada akhir tahunnya dikembalikan dalam bentuk deviden. Sahamnya tidak boleh di dominasi pemilik modal besar tertentu. Pengelolaannya harus dilakukan oleh orang profesional,” jelasnya.

Willy mengatakan sosialisasi empat pilar MPR yang dilakukannya di dalam masa pandemi ini sengaja memilih tema ekonomi gotong royong. Hal ini menurutnya tepat untuk kembali dihidupkan ditengah masyarakat.

“Momen kegagalan ekonomi liberal saat pandemi ini harus kita jawab bersama dengan menghidupkan ekonomi gotong royong. Nilai yang sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka ini harusnya menjadi jawaban antitesa saat kondisi saat ini,” ungkapnya.

Mantan aktivis 1998 ini mengakui koperasi semestinya menjadi jawaban Indonesia diantara dua kutub ekonomi yang berhadap-hadapan. Namun demikian koperasi belum menjadi pikiran dasar pengembangan ekonomi negara. Sehingga koperasi terus tertinggal.

“Koperasi harus kita restorasi agar hidup benar sebagai jawaban dari persaingan perspektif ekonomi kebangsaan. Ini harus ada langkah affirmasi dari pemerintah dan dukungan dari masyarakat,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here