Jakarta, REPORT INDONESIA – Kualitas Pendidikan Di NTB Nomer 2 Dari Bawah, Rangking 32 dari 33 Provinsi di Indonesia. Hal ini tidak mengherankan bahkan “sejalan/berkorelasi erat ” dengan posisi kesejahteraan/kondisi ekonomi NTB yang saat ini masih termasuk sebagai SALAH SATU DARI 10 PROVINSI TERMISKIN DI INDONESIA. Ini tantangan bagi kita semua, terutama kami sebagai anggota DPR RI yang mewakili rakyat NTB di Senayan. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat NTB, perlu terus didorong dan didukung untuk menciptakan lapangan kerja dengan meningkatkan peluang dan mempermudah investasi.
Demikian ungkap Dr. Kurtubi, Alumnus Colorado School Of Mines, AS; Institut Francaise du Petrole, Prancis; Universitas Indonesia, Jakarta, Jum’at(26/7/2019).
” Di Komisi VII DPR RI saya sudah mendorong dan mendukung lahirnya: Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi lewat INDUSTRIALISASI berbagai sumber daya lokal, diantaranya 1). Industri Berbasis Wisata memanfaatkan keindahan alam, pantai, pegunungan, budaya, kerajinan tangan, dan lain-lain. Dalam bentuk terbangunnya hotel-hotel, restoran dan industri kuliner,, grup kesenian, industri gerabah…. sampai mendukung terbangunnya sirkuit Moto GP dengan menggunakan APBN, dan lain-lain. 2). Terbangunnya Industri Berbasis Tambang di Sumbawa secara terintegrasi antara sektor hulu (penambangan), tengah ( smelter) dan sektor hilir (industri yang memanfaatkan output smelter seperti industri kabel listrik, pabrik semen, pupuk dan lain-lain). 3). Terbangunnya Industri Berbasis Pelabuhan Laut Dunia Dengan Kilang Minyak ( Global Hub Kayangan di Lombok Utara). Sedikit tertunda karena musibah gempa. 4). Industri Berbasis Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Seperti pabrik makanan ternak, Pengolahan Daging, Ikan dan lain-lain. Kesemua INDUSTRI tersebut harus didukung oleh TERSEDIANYA LISTRIK YANG CUKUP, ” ungkap Dr. Kurtubi yang lahir di Kediri Lombok Barat dan juga saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi VII Fraksi Partai Nasdem Dapil NTB.
” Itulah sebabnya saya bersedia menjadi Ketua Kaukus Nuklir Parlemen. Karena untuk menjadi NEGARA INDUSTRI MAJU kita harus punya pembangkit listrik yang cukup, stabil dapat menghasilkan listrik 24 jam, bersih dan murah. Saya sudah menghadiri berbagai undangan/pertemuan tentang PKTNuklir atas biaya pengundang, seperti ke PLTN Perancis, Shanghai, Beijing dan lain-lain. Saya ingin PLTN terbangun di Indonesia. Termasuk di NTB. Gempa bukan hambatan karena Teknologi sudah menjawab. Semoga,” ungkapnya saat Dr. Kurtubi menulis berita ini dalam penerbangan diatas pesawat Garuda Indonesia Airways, Jum’at(26/7/2019). (Red)