Home Report Demokrasi Siap Menang Siap Kalah Dalam Pilpres 2019 Menjadi Tema Diskusi Publik...

Demokrasi Siap Menang Siap Kalah Dalam Pilpres 2019 Menjadi Tema Diskusi Publik Kaukus Muda Indonesia (KMI)

0
SHARE

Jakarta, REPORT INDONESIA – Kaukus Muda Indonesia (KMI) kembali gelar acara Diskusi Publik dengan Tema :” Demokrasi Siap Menang Siap Kalah Dalam Pilpres 2019 “, dengan beberapa narasumber yang hadir diantaranya Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo, Peneliti LSI, Ikrama Masloman, Dan A. Ariza Patria, BPN 02, sedangkan salah satu narsum yang diundang tetapi berhalangan hadir adalah Lukman Edi, Takan 01.

Dalam kesempatan acara Diskusi Publik Kaukus Muda Indonesia (KMI) Ari Nurcahyo, Direktur Eksekutif Para Syndicate menilai sudah sepatutnya para elit politik menunjukkan keteladanan dan jiwa sportivitas dalam menyikapi hasil pemilu 2019 .

“Saya harap elit politik kita bisa memberikan teladan yang baik pada masyarakatnya. Saat ini krisis terbesar kepemimpinan politik kita ada pada keteladanan. Sementara dalam kontestasi politik, jiwa sportivitas perlu dipupuk bersama dalam kehidupan yang demokrasi,” ungkap Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo dalam Diskusi Publik Kaukus Muda Indonesia (KMI) dengan Tema :”  Demokrasi Siap Menang Siap Kalah Dalam Pilpres 2019 “, Selasa (30/4/2019) di Hotel Sentral, Jakarta.

Menurutnya, kedewasaan dan partisipasi politik yang sangat baik yang telah ditunjukkan oleh rakyat sebaiknya jangan dinodai dengan persepsi-persepsi yang dibangun di ruang publik seperti media sosial. Terkait dengan hasil pemilu, ia menyontohkan bahwa berdasarkan survei dari Litbang Kompas, sebanyak 82,4% koresponden menyatakan percaya dengan hasil resmi penghitungan suara oleh KPU yang akan diumumkan 22 Mei 2019 nanti. Artinya, siapapun yang menang atau kalah, perlu disepakati bersama menunggu hasil perhitungan resmi KPU.

Peneliti LSI, Ikrama Masloma yang juga hadir sebagai narasumber dalam diskusi publik KMI berpendapat, keberadaan lembaga survey secara ilmu pengetahuan sudah mampu membantu lebih cepat. Selain itu adanya quick count juga sebagai upaya untuk mengantisipasi adanya kecurangan.

“Survey itu sudah sangat teruji dan terbukti, tetapi kita juga harus menunggu bersama hasil KPU karena itu yang akan menentukan secara sah,” imbuhnya.

Menurut pendapat dari narasumber lain yang juga hadir yaitu A. Ariza Patria, politisi Gerindra yang juga tim Badan Pemenangan Nasional paslon 02,  menyatakan  bahwa pihaknya enggan mengomentari soal hasil survey. Namun ia mengajak seluruh masyarakat khususnya generasi muda untuk berfikir secara makro bagaimana membangun bangsa Indonesia ke depannya.

“Kalau urusan menang-kalah sudah selesai, begitupun soal metodologi hasil survey, saya tidak ingin mengomentari. Yang perlu kita pikirkan kedepan adalah dasar berpikir makro, artinya bagaimana kita membangun bangsa ke depan yang lebih baik, apa kontribusi kita sebagai generasi muda dan anak bangsa yang pintar yang cerdas,” ungkapnya. (red)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here