Mandalika NTB, REPORT INDONESIA – Layaknya tamu kehormatan, kedatangan Anggota DPR RI, Komisi VII Fraksi Partai Nasdem, Dr.Kurtubi disambut meriah oleh siswa siswi di halaman sekolah dengan memakai seragam adat Sasak lengkap Lambung dan Pegon.
Tepat pukul 10.00 acara sosialisasi yang di hadiri Kepala Sekolah SMA N 1 Pujut, Lalu Wirentana, MPd., segenap guru dan para siswa-siswi SMA N 1 Pujut itu dibuka dengan penampilan Pencak Silat Tapak Suci persembahan para siswa.
Dalam sambutannya di acara yang di gelar pada Hari Rabu,Tgl 7 Feb 2018 lalu itu, Kepala Sekolah menyatakan rasa senang sekolahnya bisa dihadiri oleh Anggota DPR RI dan semoga kehadirannya bisa memotivasi dan memberi arahan bagi para siswa. Lalu Wirentana juga menceritakan tentang perjalanan dan perkembangan disekolahnya.
Sementara itu dalam pidatonya, Dr.Kurtubi banyak menceritakan tentang perjalanannya dalam menempuh pendidikan yang banyak memperoleh beasiswa hingga ke luar negeri hingga perjalanan karirnya sehingga bisa duduk sebagai Anggota Dewan saat ini. Para siswa sangat antusis mendengarkan penuturan itu, diselingi dengan gemuruh tepuk tangan cerita itu mampu memotivasi para siswa. Politisi Senayan dari Fraksi NasDem itu juga menyampaikan materi 4 Pilar Kebangsaan dan menghimbau agar para siswa bisa menjaga toleransi kehidupan beragama serta tidak mudah terprovokasi oleh gerakan-gerakan radikalisme dan anti kebhinnekatunggalikaan.
Dalam acara itu Dr.Kurtubi membagikan sejumlah beasiswa PIP (Program Indonesia Pintar) yang merupakan program kerja sama dengan Komisi X di DPR RI.
Secara simbolis beasiswa diberikan kepada Windi Anisa Lestari dan Yudha Apriandi Wijaya.
Sementara itu dalam aspirasinya, seorang guru mengatakan bahwa lokasi sekolahnya yang berada di jalur wisata, siswanya rentan pada degradasi moral dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata.
Menanggapi hal tersebut Kurtubi mengatakan bahwa dengan keberadaan SMA N 1 Pujut di jalur KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Mandalika, adalah suatu keuntungan tersendiri, akulturasi kebudayaan memang sulit untuk dihindari, tetapi dengan telah di deklarasikannya Lombok Sebagai Kawasan Wisata Halal, dan bekal keagamaan yang kuat Insya Allah para siswa mampu menjaga diri, membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. (Mistqola)