Home Parle Anggota MPR/DPR RI Zulfikar H, SH: Pancasila Teruji Membangun Hubungan Harmonis Antar...

Anggota MPR/DPR RI Zulfikar H, SH: Pancasila Teruji Membangun Hubungan Harmonis Antar Umat Beragama

0
SHARE

Jakarta, REPORT INDONESIA – Beruntunglah kita bahwa sejarah perjumpaan agama-agama di negeri kita pada umumnya berlangsung secara damai. Hingga bangsa Indonesia terkenal sebagai suatu bangsa yang cukup “toleran” terhadap perbedaan keagamaan, kesukuan, bahkan perbedaan rasial. Dalam kontek Indonesia moderen, tentu ada landasan filosofis yang merekatkan itu semua yaitu dasar negara kita yaitu Pancasila.

Demikianlah benang merah yang disampaikan anggota MPR/DPR, Zulfikar H, SH dari Partai Demokrat saat menggelar sosialisasi empat pilar Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, 26 September 2020 lalu.

Dihadapan para peserta sosialisasi, Bang Zulfikar demikian masyarakat menyapa, mengatakan perjumpaan situasi yang kondusif agama dan antar umat beragama di Indonesia harus terus dipupuk dan dipelihara oleh semua pemangku kepentingan termasuk elite politik dan masyarakat secara luas.

Menurutnya, Indonesia saat ini perlu menciptakan dialog antar umat agama terus menerus dan perlu ditumbuhkembangkan. Bukan untuk mengadu iman atau memperdebatkan kepercayaan yang tidak bisa diubah lagi dari masing masing agama, tetapi berusaha untuk saling mengerti dan menghargai satu dengan lainnya.

“Kita perlu menciptakan iklim yang kondusif di masyarakat agar tercipta harmonisasi persatuan dan kesatuan yang sudah termuat dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila ke tiga Persatuan Indonesia. Jika itu berjalan dengan baik niscaya negeri ini akan tentram dan damai,” ujarnya.

Walaupun begitu, menurut Zulfikar yang juga anggota komisi VII DPR RI,  seluruh elemen di pemerintahan dan masyarakat harus peka dan tidak boleh menutup mata terhadap titik titik rawan yang kadang kadang meledak menjadi kerusuhan umat antar agama, antar suku dan terutama sekali antar kepentingan elit politik. Menurutnya disinilah pentingnya dialog dan kearifan tokoh agama sehinggs kepekaan dan kesadaran kolektif antar umat beragama bisa mengantisipasinya.

“Terkait dengan kepentingan elite politik, seringkali bermain di belakang layar dan dengan sengaja memainkan lambang lambang kolektif sebagai pemicu konflik. Tapi saya berharap elite politik tidak memainkan peran itu, karena bertentangan dengan kaidah Pancasila yang telah dirumuskan founding fathers kita” ujarnya.

“Alhamdulillah kita punya Pancasila. Kita punya benteng kuat. Karena dari sila pertama itu mampu menjadi landasan teologis bagi agama-agama, tujuannya untuk menjaga sikap saling menghargai perbedaan, menjaga kesantunan dan keramahan dalam kehidupan sosial keagamaan. Selain itu dengan kesadaran beragama serta berpancasila visi kebangsaan atau visi keindonesiaan akan terwujud secara kolektif melibatkan semua elemen bangsa tanpa terkecuali” ungkap legislator asal Tangerang Raya itu.

Kedepan dirinya berharap adanya sosialisasi empat pilar dengan mengambil tema kerukunan antar umat beragama bisa memberikan pencerahan kepada peserta dan berharap Indeks Kerukunan Umat Beragama yang menurut survey masih rendah bisa terangkat tentu dengan memperkuat instrument pembinaan, bisa dilakukan melalui majelis-majelis agama, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga Forum Kerukunan Antar-Umat Beragama (FKUB) yang sudah ada di setiap provinsi ataupun kabupaten. Semua itu tentu dilandasi dengan pemahaman secara hakiki nilai nilai Pancasila, karena Pancasila Teruji Membangun Hubungan Harmonis Antar umat Beragama.(Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here