Jakarta, REPORT INDONESIA – Tanpa terasa reformasi sudah masuk usia ke 20 tahun. Mari kita renungkan bersama kemajuan apa yang sudah dicapai oleh negara ini. Kita boleh bangga mendapat predikat negara yang menerapkan demokrasi ketiga terbesar di dunia setelah USA dan India. Namun secara ekonomi kita masih dilanda persoalan struktural yang masih jauh dari disebut negara yang memiliki penduduk yang berpenghasilan ‘layak”. Selama 16 tahun reformasi pertarungan, olah mengolah dan goreng menggoreng politik yang paling menonjol. Indikatornya sederhana, media pers paling hot memberitakan gonjang ganjing politik, berbeda dengan negara lain yang 90% pembahasan media nya adalah masalah ekonomi.
Harus diakui, dalam 3 tahun terakhir ini kerja nyata dan wujud hasil pembangunan infrastruktur sangat terasa dan untuk pertama kalinya setelah Orde Baru, haruslah kita akui secara obyektif bahwa Indonesia menggeliat dalam hal infrastruktur yang menurut saya menjadi modal dasar bagi kemajuan ekonomi selanjutnya secara menyeluruh. Kalau ditanyakan apakah dampak nya terhadap harkat hidup masyarakat sudah terasakan, pasti jawabannya belum. Namun apresiasi yang obyektif patut diberikan khususnya kepada kepemimpinan negara yang sekarang.
Kalau kita fokus dan sepakat ingin cepat menjadi bangsa yang maju secara ekonomi, jawaban rasional adalah lanjutkan kepemimpinan sekarang dan buang jauh2 semua penghambat dan pihak2 yang hanya bersifat penumpang gelap, tidak bisa bekerja, namun ingin posisi dan jabatan. Secara alamiah saya melihat seleksi itu sudah berjalan. Kalaupun Prabowo harus siap menjadi Cawapres, menurut saya adalah tindakan kesatria yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kelompok maupun golongan nya. Insya Allah negara ini akan maju dan sejahtera. Kita sudah rindu ketenangan batin dalam bekerja, kita rindu pemimpin amanah yang tidak selalu diganggu oleh hal-hal yang tidak pantas dan tidak perlu. Saatnya bangsa ini berpikir kompetitif yang mendunia, bukan hanya berkompetisi secara politik internal melulu. Oleh karena nya soliditas persatuan dan kesatuan lah jawabannya.
Penulis : DR. RIZA SUARGA (Ketum AMRI, Ketum ARMI, Ketua Dewan Pembina Gapmintri, Ketua Dewan Pakar Orkestra)
