Home Profile Kualitas Pendidikan Di NTB Nomer 2 Dari Bawah, Rangking 32 Dari 33...

Kualitas Pendidikan Di NTB Nomer 2 Dari Bawah, Rangking 32 Dari 33 Provinsi Di Indonesia

1
SHARE

Jakarta, REPORT INDONESIA – Kualitas Pendidikan di NTB Nomer 2 dari bawah, rangking 32 dari 33 Provinsi di Indonesia. Hal ini tidak mengherankan bahkan “sejalan/berkorelasi erat ” dengan posisi kesejahteraan/kondisi ekonomi NTB yang saat ini masih termasuk sebagai SALAH SATU DARI 10 PROVINSI TERMISKIN DI INDONESIA. Ini tantangan bagi kita semua, terutama kami sebagai anggota DPR RI yang mewakili rakyat NTB di Senayan. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat NTB, perlu terus didorong dan didukung untuk menciptakan lapangan kerja dengan meningkatkan peluang dan mempermudah investasi.

Di Komisi VII DPR RI saya sudah mendorong dan mendukung lahirnya: Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi lewat INDUSTRIALISASI berbagai sumber daya lokal.

1). Industri Berbasis Wisata memanfaatkan keindahan alam, pantai, pegunungan, budaya, kerajinan tangan, dan lain-lain. Dalam bentuk terbangunnya hotel-hotel, restoran dan industri kuliner,, grup kesenian, industri gerabah…. sampai mendukung terbangunnya sirkuit Moto GP dengan menggunakan APBN, dan lain-lain.

2). Terbangunnya Industri Berbasis Tambang di Sumbawa secara terintegrasi antara sektor hulu (penambangan), tengah ( smelter) dan sektor hilir (industri yang memanfaatkan output smelter seperti industri kabel listrik, pabrik semen, pupuk dan lain-lain).

3). Terbangunnya Industri Berbasis Pelabuhan Laut Dunia Dengan Kilang Minyak ( Global Hub Kayangan di Lombok Utara). Sedikit tertunda karena musibah gempa.

4). Industri Berbasis Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Seperti pabrik makanan ternak, Pengolahan Daging, Ikan dan lain-lain. Kesemua INDUSTRI tersebut harus didukung oleh TERSEDIANYA LISTRIK YANG CUKUP. Itulah sebabnya saya bersedia menjadi Ketua Kaukus Nuklir Parlemen. Karena untuk menjadi NEGARA INDUSTRI MAJU kita harus punya pembangkit listrik yang cukup, stabil dapat menghasilkan listrik 24 jam, bersih dan murah. Saya sudah menghadiri berbagai undangan/pertemuan tentang PKTNuklir atas biaya pengundang, seperti ke PLTN Perancis, Shanghai, Beijing dan lain-lain. Saya ingin PLTN terbangun di Indonesia. Termasuk di NTB. Gempa bukan hambatan karena Teknologi sudah menjawab. Semoga. Diatas pesawat Garuda. 26 Juli 2019.

Penulis: Dr. Kurtubi, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Nasdem/ Ketua Kaukus Nuklir Parlemen.

1 COMMENT

  1. Saya yakin pak Dr Kurtubi keliru memahami indeks pendidikan dalam IPM. Atau data IPM yang beliau baca adalah data lima tahun lalu. Sekarang IPM NTB sudah berada di posisi 29. Artinya yg ke lima dari bawah. Mohon cek release BPS terakhir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here