Home Profile Jangan Ragukan SDM Nuklir Indonesia Dan Perlunya Segera Merevisi KEN

Jangan Ragukan SDM Nuklir Indonesia Dan Perlunya Segera Merevisi KEN

0
SHARE

Jakarta, REPORT INDONESIA – PLTN Triga skala kecil sudah ada di Bandung sejak tahun 1965 dan hingga kini masih beroperasi. Ini merupakan bukti nyata bahwa SDM bangsa kita sudah mampu mengoperasikan dan merawat PLTN sejak sekitar 5 dekade yang lalu. Bung Karno sejak tahun 1950an sudah mencita-citakan bahwa bangsa Indonesia harus mampu memanfaatkan teknologi energi atom (nuklir) untuk tujuan damai dan kesejahteraan masyarakat (di era Perang Dingin tahun 1950an – 1970an dikenal dengan slogan “Atom for Peace”). Selain di Bandung, Indonesia juga punya PLTN yang hingga kini masih beroperasi, yakni di Yogya dan Serpong. Ke 3 PLTN ini ternyata aman-aman saja, tidak ada pernah terjadi kecelakaan. Tidak pernah ada orang terpapar menjadi korban radiasi PLTN.

Terimakasih kepada Ahli-ahli Nuklir kita. Untuk diketahui, Teknologi PLTN terus berkembang menjadi semakin aman dan semakin efisien dengan biaya produksi listrik yang semakin bersaing. Bahkan kini PLTN jenis SMR skala kecil hingga 300 MW, lebih murah dari PLTU Batubara yang selama ini dikesankan seolah-olah sebagai pembangkit listrik dengan biaya produksi yang murah. Sebenarnya tidak sepenuhnya benar, karena PLTU belum memperhitungkan dan belum memasukkan biaya eksternal (externality costs) yang harus dibayar oleh Pemerintah dan rakyat tekait pencemaran udara, kerusakan lingkungan dan dampak negatif terhadap kesehatan manusia karena adanya produksi ikutan dari PLTU berupa: CO2, NOx, SOx, dan debu.

Saatnya Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang merupakan produk dari Dewan Energi Nasional (DEN) yang menempatkan PLTN sebagai opsi terakhir, sehingga secepatnya KEN ini sebaiknya segera direvisi.

Penulis: Dr. Kurtubi, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Nasdem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here