Jakarta, REPORT INDONESIA – Selain Standard Chartered Bank yg memprediksi GDP Indonesia akan menempati rangking No.5 di dunia pada tahun 2030. Price Waterhouse and Coopers juga memprediksi ekonomi (GDP) Indonesia akan mencapai rangking No.3 Terbesar didunia pada tahun 2050. Kita optimis prediksi-prediksi ini akan bisa tercapai. Prediksi dari ke 2 Lembaga Keuangan International ini tentu didasarkan atas data dan kajian yang kredibel. Harus juga diakui bahwa secara Statistik, setiap prediksi terdapat peluang untuk meleset/error, baik karena Sampling Error maupun Non-sampling Error. Namun yang pasti, Prediksi bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi (GDP) dengan rangking terhormat didunia, hanya bisa tercapai apabila infrastruktur terus dibangun dan diperkuat. Sebab Ekonomi tidak bisa tumbuh stabil dan tinggi kalau infrastruktur tidak memadai. Contoh infrastruktur yang sedang dibangun, misalnya: Infrastruktur transportasi seperti jalan negara, jalan tol, jembatan, rel kereta, LRT, MRT, pelabuhan, bandara dan lain-lain, Infrastruktur pertanian : DAM, bendungan, embung, irigasi dan lain-lain. Infrastruktur kelistrikan: pembangkit, jaringan transmisi distribusi dan lain-lain. Kita semua tahu bahwa pembangunan infrastruktur yang disertai dengan kontrol massif ke lapangan menjadi program utama pemerintah saat ini. Sebagian pembangunan infrastruktur sudah selesai tapi sebagian masih belum selesai. Disamping perlu penyempurnaan dan penambahan pembangunan infrastruktur.
Seperti misalnya :
(1). Perlunya penambahan Rencana Pembangunan PLTN untuk memperkuat dukungan industrialisasi di tanah air jauh kedepan.
(2). Perlu Rencana yg lebih Terintegrasi, misalnya antara Pembangunan Smelter yg saat ini sedang berjalan perlu diintegrasikan dengan program hilirisasi termasuk Industri Hilir yg memanfaatkan output dari Smelter serta kebutuhan listriknya. Ini perlu ada Koordinasi Lintas Kementrian bersama Bappenas, Perindustrian, ESDM dibawah Koordinasi Menko, karena Pembangunan Industri Berbasis Tambang bukan melulu urusan/tupoksi Sektor ESDM.
Untuk tercapainya tujuan menjadi Negara Industri Maju, Jauh LEBIH EFISIEN melanjutkan Rencana Pembangunan yang sedang dilaksanakan DARI PADA Memulai Semua dari Awal. Sehingga akan lebih Rational untuk memberikan kesempatan kepada Pemerintahan saat ini untuk melanjutkan Pembangunan Infrastruktur yang dibutuhkan untuk menuju menjadi sebuah Negara Industri Maju.
Dr. Kurtubi – Ketua Kaukus Nuklir Parlemen. (Alumnus Colorado School of Mines, Institut Francaise du Petrole dan Universitas Indonesia.)