Suksesnya proses pembangunan suatu daerah, tidak lepas dari peran seorang pemimpin, dalam melakukan terobosan di berbagai sektor. Generasi muda diharapkan mampu memberi kemajuan bagi bangsanya.
Dan sebagai seorang pemuda yang tampil menjadi pemimpin akan menjadi lebih idealis, semangat tinggi, energik, dan mampu memberikan inovasi terbaru dalam menjalankan roda pemerintahan menjadi lebih baik.
Sebagai penyegar ingatan kita kembali, kita punya beberapa list pemimpin muda yang sudah/sedang memimpin dareah-daerah di Indonesia, diantaranya: Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A (36 tahun, Gubernur Nusa Tenggara Barat – NTB), Muhammad Ridho Ficardo, S.Pi, M.Si (33 tahun, Gubernur Lampung), Zumi Zola Zulkifli (36 tahun, Gubernur Provinsi Jambi), Makmun Ibnu Fuad (26 tahun, Bupati Bangkalan), Mardani H. Maming (31 tahun, Bupati Kabupaten Tanah Bumbu), Yopie Arianto (30 tahun, Bupati Indragiri Hulu), Muhammad Syahrial (26 tahun wali kota Tanjung Balai, Sumatera Utara), Mochamad Nur Arifin (25 tahun, Wakil Bupati / Wabup Trenggalek), Airin Rachmi Diany (35 tahun, Walikota Tanggerang), Indah Putri Indriani (39 tahun, Bupati Luwu Utara).
Kota Kuningan adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Propinsi Jawa Barat bagian timur, wilayah kota Kuningan berbatasan langsung dengan Kab Majalengka (sebelah barat), Kab Brebes (sebelah timur), Kab Ciamis (sebelah selatan), dan Kab Cirebon ( sebelah utara ).
Kuningan memang mempunyai potensi besar untuk menjadi sebagai kota maju berbudaya di Indonesia. Yang memiliki beragam objek wisata alam yang indah dengan cuacanya yang sejuk, namun sayang banyak orang yang tidak tahu akan keindahan alam dan pesona wisata budaya yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Sebagai Kota yang masih berkembang, Kuningan juga masih punya pelbagai masalah, diantaranya potensi wisata yang minim kunjungan turis (hanya sebesar 100-200 orang), kekurangan sertifikasi guru, Unit Kecil dan Menengah (UKM) yang terhalang masalah permodalan. Yang paling parah ialah sangat kurangnya perhatian Pemda terhadap rusaknya ekosistem alam (baca: penebangan liar) yang mengakibatkan kekeringan air bersih. Dan rusak parahnya konstruksi jalan-jalan di sepanjang Kuningan timur dan selatan.
Lantas apa hubungannya semua itu terhadap YOS (Yosa Octora Santono) dengan segala penjelasan di atas?
Tentu saja ada Kang! Kita akan menarik korelasi analisis logis-empiris, antara kerinduan akan figur pemimpin yang “Muda-Cerdas-Visioner-Jujur-Merakyat” dengan sosok pribadi YOS.
Pemuda ini lahir 37 tahun silam (24 Oktober 1980) dibesarkan oleh kedua orang tua yang taat agama dan dari latar belakang keluarga yang sederhana.
Tahun 2018 menjadi penentu bagi Kota dan Warga Kuningan, untuk maju atau diam ditempat.
Pada Kamis (30/3) YOS sudah menyerahkan formulir pendaftaran Calon Bupati Kuningan ke kantor DPC Partai Demokrat.
Dari pengamatan Team Report Indonesia, sudah ada sekitar enam partai yang melakukan komunikasi dengan Kang YOS hingga memberikan pujian, diantaranya Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKPI, PBB dan Hanura.
Kang YOS mengatakan bahwa “Sikap sportif adalah ciri dari jiwa kesatria, sportifitas dalam tiap kompetisi harus mampu kita junjung tinggi apalagi dalam kontestasi PILKADA.”
“Saya menghimbau kepada seluruh tim, sahabat dan relawan untuk menjaga sikap dan menahan diri untuk bersikap terpuji. Membangun Kuningan selain dengan konsep yang kreatif, inovatif dan profesional. Juga harus dengan rasa cinta, ceria dan bahagia. Ayo gabung dengan kita untuk Wujudkan Kuningan Baru Lebih Baik.” Pungkas Pemuda Kuningan ini, dengan jargon SAYA KUNINGAN.