Tema mengenai masih adanya generasi muda yang terus mewujudkan mimpi-mimpinya selalu membuat reportindonesia.com bersemangat. Saat ini kita kerap menemukan perusahaan-perusahaan start up yang bervisi market place (menjual banyak jenis produk), katakanlah tokopedia, buka lapak, dll. Tapi masih sangat jarang sekali kita menemukan perusahaan start up market place yang berani hanya fokus menjual 1 jenis produk.
Pada hari sabtu, 16 September 2017, team reportindonesia.com berkesempatan berbincang-bincang dengan CEO grosirtissueonline.com di sebuah cafe di daerah bilangan Jakarta Selatan. Perlu kami beritahukan, grosirtissueonline.com adalah sebuah perusahaan startup yang fokus hanya menjual 1 produk (Tissue). Dan menjadi yang pertama ada di Indonesia, aplikasi penjualan tissue bisa di instal di Google Play. Serta urutan nomor satu Google search engine dengan Keyword “Grosir Tissue”.
Nusantara Nadiar, CEO GTO (Grosir Tissue Online) pemuda bershio Macan, kelahiran tahun 1986 berusaha menjelaskan visi-misinya kepada kami. “Berbicara tentang dunia tissue, bagi saya ceritanya panjang, hemat cerita pada tahun 2010, saya merasakan benar-benar mengawalinya dari bawah. Bisa dibayangkan, saat itu kami setiap hari keliling sudut-sudut Jakarta, berdua dengan kawan menggunakan motor. Membawa 2 dus karton tissue, dipeluk kanan kiri. Pada waktu itu target kami adalah warung/tenda kecil makanan seafood.”
“Alhamdulillah, tiga bulan pertama tidak ada satu pun yang beli” Kelakar ayah dengan satu orang anak ini.
Nusantara melanjutkan, “Sampai pada suatu ketika, saya masih ingat betul hari itu cuaca sangat panas, baju sudah lepek, akhirnya sebelum bertatap muka dengan klien, terpaksa sample tissue yang kami bawa, kami pakai untuk mengelap keringat peluh wajah-wajah kami. Dan klien pertama kami adalah salah satu Bank milik pemerintah di daerah Jakarta Pusat.”
Sambil menyeruput Hazelnut Coffee kegemarannya, suara jelasnya itu terdengar kembali “GTO tidak hanya menjual tissue, tetapi sebuah ide. Kami pikir, setiap hari manusia di belahan dunia ini pasti mengkonsumsi tissue. Di kamar, di toilet, di kantor, di cafe, di hotel, jangankan yang sudah punya pasangan bahkan kaum jomblo pun membutuhkan tissue.”
Dengan mimik muka yang serius, janggutnya yang sudah tumbuh rata-rata air, berpakaian kaos polo shirt ( Red: Di lain cerita, yang menurut penuturannya diproduksi juga sebagai sebuah karya anak bangsa ) berwarna primer, Nusantara menyambung pembicaraannya “Saya ingin mengajak kita semua imagine. Indonesia punya 200 juta penduduk, dimana tiap 4 orang menghabiskan 1 gulungan tissue per hari. Artinya, penggunaan tissue mencapai 50 juta gulungan tissue per harinya. Per bulan, ada 1,5 Miliar kebutuhan tissue di Indonesia. Pangsa pasar inilah yang kami targetkan.”
“GTO saat ini memang bukanlah perusahaan besar, tapi kami mempunyai semua daya potensi yang dibutuhkan. Semua butuh waktu. Dan saya pikir kunci akan suksesnya GTO kedepan, berasal dari konsep marketing yang selalu breakthrough. Kita selalu fokus dalam penyampaian image yang tepat.” Pungkas putra kedua Bapak Nadiar Karim, pengusaha dari Sumatra Selatan.
India, Malaysia, Australia, New Zealand, dan Timur Tengah. Negara – Negara tersebut bahkan masih bergantung kepada Indonesia dalam hal produk tissue. Dan sekarang kita sebagai anak bangsa harus bangga menggunakan produk-produk negeri sendiri, Indonesia.