Home Bisnis First Jail Travel – Lupa Lupa Ingat

First Jail Travel – Lupa Lupa Ingat

0
SHARE

Andika, Anniesa, dan Kiki sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penipuan. Penampilan Bossy First Travel kini masuk museum. Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Kiki Hasibuan sekarang pesakitan di tahanan. Andika, Anniesa, dan Kiki tampak berdiri di depan pengukur tinggi badan dengan memakai baju tahanan berwarna oranye (red: pastinya bukan selfie). Andika memakai baju tahanan nomor 37, Anniesa nomor 78, dan Kiki nomor 22.

Anniesa menunjukan wajah no make up nya, dan tidak memegang tas channel atau hermes lagi. Sementara itu, Kiki, yang memiliki nama asli Siti Nuraidah Hasibuan, tampak tidak memakai jilbab seperti saat ditampilkan di rilis kasus. Kiki, yang berambut pendek, tampak memakai baju hitam di balik baju tahanan oranye.

Hingga saat ini, dari 72.682 orang pendaftar, First Travel baru memberangkatkan 14.000 orang. Selebihnya, sebanyak 58.682 calon jamaah masih terkatung-katung menunggu kepastian. Adapun total kerugian para korban ditaksir Rp 848,700 Miliar.

Polisi menyebut PT First Travel tidak hanya diduga menipu calon jemaah umrah. Perusahaan itu juga disebut memiliki banyak utang, dari tiket hingga hotel, di Tanah Suci.

“Itu belum termasuk ada lagi beberapa orang yang menyampaikan kepada kami bahwa yang bersangkutan memiliki utang tiket yang belum dibayar. Jadi total tiket itu punya utang Rp 85 M. Kemudian provider visa, artinya orang yang menyiapkan visa untuk keberangkatan jemaah itu Rp 9,7 M, ini informasinya akan ditambah, ada beberapa provider lagi yang juga dibohongi, sama utang dari hotel di Arab Saudi yang belum dibayar ada 3 hotel di Mekah, 3 hotel di Madinah, totalnya Rp 24 M,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak dalam jumpa pers di Bareskrim, gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).

Pasangan suami istri pemilik biro perjalanan umrah First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, mengaku “lupa-lupa ingat” ke mana saja dana dari rekening perusahaan dialirkan.

Namun, pada dua rekening perusahaan yang telah dibekukan, saldonya hanya berkisar Rp 1,3 – 1,5 juta. Jumlah tersebut dirasa tidak masuk akal dengan jumlah calon jemaah umrah yang telah melunasi pembayaran. Uang tersebut diduga digunakan para tersangka untuk membeli sejumlah aset.

Kepala Bareskrim Polri Komien Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, belum diketahui ke mana saja hilangnya dana calon jemaah umrah yang ditampung di rekening perusahaan. “Dia (tersangka) sudah tidak tahu sama sekali. Terlalu banyak menyebar,” ujar Ari Dono.

Penyidik baru menyita tujuh bangunan. Pertama yakni rumah mewah Andika dan Anniesa Desvitasari, di Sentul City, Kabupaten Bogor. Ada juga rumah tinggal di kompleks Vasa Cluster, Jalan Kebagusan Dalam IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Selain itu, penyidik menyita rumah kontrakan di Jalan Benda Raya, Cilandak, Jakarta Selatan. Tiga kantor First Travel di Cimanggis, Jalan TB Sumatupang, dan Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Penyidik juga menyita lima mobil dengan jenis Volkswagen Caravelle warna putih dengan nomor polisi F 805 FT, Mitsubushi Pajero warna putih dengan nomor polisi F 111 PT, Toyota Vellfire warna putih nomor polisi F 777 NA, Daihatsu Sirion warna putih dengan nomor polisi B 288 UAN, dan Toyota Fortuner warna putih bernomor polisi B 28 KHS.

Tersangka juga mengaku mereka memiliki restoran di Inggris. Hingga saat ini, penyidik masih mengecek keberadaan restoran itu. Pihaknya juga belum mendapatkan dokumen kepemilikan restoran tersebut. Menurut pengakuan Andika dan Anniesa, restoran itu dibeli pada 2016. Harganya belinya saat itu 700 ribu poundsterling. Namun, belum diketahui nama restoran tersebut. Infonya restoran ini masih beroperasi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here