Home Bisnis Pemerintah Indonesia Barter Karet Dengan Sukhoi

Pemerintah Indonesia Barter Karet Dengan Sukhoi

0
SHARE

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Rusia akan segera membahas rencana penggunaan skema imbal dagang antara produk pesawat Sukhoi SU-35 dengan komoditas karet. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan rencana imbal dagang atau barter tersebut telah mendekati tahap akhir. Pembahasan lebih lanjut akan dilakukan selama Misi Dagang ke Rusia pada 3 Agustus 2017 hingga 5 Agustus 2017.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan bersama Sekretaris Ditjen Perdagangan Luar Negeri Mardjoko dan Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Ani Mulyati bertemu dengan pihak Rostec (Rusia) guna membahas pelaksanaan Imbal Beli dalam rangka pengadaan pesawat tempur Sukhoi Su-35, yang diadakan di Ruang Rapat Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Jumat (07/04/2017)

Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan bilang, produk karet yang diminati itu adalah crumb rubber alias karet remah. “Mereka tertarik di crumb rubber,” kata Oke. Komoditas karet menjadi salah satu yang tengah dikaji oleh pemerintah untuk imbal dagang dengan produk senjata Rusia. Menurut Oke, payung hukum dari jenis produk yang disepakati dengan mekanisme imbal dagang akan dibuat dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen).

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) merespon positif. Mereka berharap dengan skema imbal datang ini, maka akan terjadi perluasan pasar sehingga harga karet akan kembali melar setidaknya mencapai 6 dollar AS per kilogram (kg).

Sebab dalam tiga tahun terakhir harga karet dunia terus anjlok. “Bila harga karet naik, maka petani karet kecil juga akan untung lantaran harganya terangkat,” kata Dewan Penasehat GAPKINDO Asril Sutan Amir.

Salah satu contoh rencana pengadaan barang oleh pemerintah dengan menerapkan skema imbal beli dan offset adalah pengadaan delapan unit pesawat tempur Sukhoi Su-35 senilai 1,14 miliar dolar AS. Dalam kesepakatan tersebut, skema imbal beli yang wajib dilakukan oleh pihak Rusia senilai 570 juta dolar AS.

 

Nusantara Nadiar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here