Mataram, REPORT INDONESIA – Anggota MPR RI, Dr. Kurtubi mengunjungi Universitas Bumigora di Mataram, tidak lain untuk mensosialisasikan empat pilar kebangsaan di kampus tersebut. Acara yang dihadiri oleh Rektor Univ. Bumigora Ir. Anthony Anggrawan, M. Kom, Ph.D., Wakil Rektor I Ni Gusti Ayu Datriyani, M.Kom, segenap dosen dan ratusan mahasiswa itu berlangsung di Aula Kampus Bumigora, Mataram.
Disambut langsung oleh Rektor, Wakil Rektor dan segenap dosen Dr. Kurtubi memasuki aula disertai gemuruh tepuk tangan ratusan mahasiswa, ya acara pagi itu begitu meriah.
Dalam kata sambutannya Anthony mengucapkan selamat datang dan berterima kasih atas perhatian dan kedatangannya ke kampus tersebut. “Walaupun tema acara ini adalah sosialisasi empat pilar tetapi kami yakin akan banyak wawasan yang bisa ditularkan kepada mahasiswa kami”.
Sementara itu politisi Sasak asli Kediri yang kembali mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI 2019-2024 itu mengawali pidatonya dengan perkenalan. Mulai dari dirinya yang menempuh pendidikan SR di Kediri, SMP dan SMA di Mataram, Kuliah di Universitas Indonesia diĀ Jakarta hingga memperoleh dua gelar Master di Colorado Amerika Serikat dan Prancis serta gelar doctoralnya ekonomi energi di Colorado School of Mines, AS. Perjalanan pendidikannya cukup menginspirasi bagi para mahasiswa, tidak cukup disitu perjalanan karir dan hingga akhirnya menjadi politisi seperti sekarang ini, dimulai dari ketekunannya menjadi penulis dan dosen menghantarkannya menjadi seorang pengamat energi di Indonesia.
Tak cuma ahli dibidang tata kelola migas dan pertambangan, politisi NasDem ini ternyata fasih dan detail menceritakan tentang Sumpah Pemuda dan Piagam Djakarta dimana tidak lepas dari sejarah awal berdirinya bangsa ini dan Ideologi Pancasila. Para pendiri bangsa ini menyadari bahwa kemerdekaan adalah hasil perjuangan seluruh lapisan bangsa Indonesia dengan beragam suku, agama, ras yang kaya dengan bahasa dan ragam budaya.
Karenanya Kurtubi menghimbau kepada para hadirin agar jangan mau dipecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengacaukan kehidupan berbangsa kita. Pilpres adalah bagian dari demokrasi pesta 5 tahunan yang semestinya tidak diwarnai dengan saling menghujat, membenci apalagi saling bermusuhan dan memutus persahabatan. Dalam kehidupan berdemokrasi perbedaan pilihan adalah hal yang wajar, silakan tentukan pilihan masing-masing dengan pertimbangan obyektif terhadap program kerja masing-masing, tetapi jangan mau menjadi korban berita bohong, fitnah dan hasutan.
Sebaiknya bangsa yang besar dan majemuk ini , setelah Pilpres dan Pileg kembali bersatu untuk bersama-sama mempercepat NKRI menjadi negara industri maju dengan dukungan listrik yang besar, stabil, murah dan bersih dimana listrik dari energi nuklir (PLTN) menjadi bagian dari Sistem Kelistrikan Nasional. NTB yang saat ini masih termasuk salah satu dari 10 provinsi termiskin di Indonesia, perlu membuat terobosan dengan menciptakan pusat-pusatĀ Pertumbuhan Ekonomi Baru, dengan mendorong terjadinya Industrialisasi. Seperti: Industri berbasis wisata di KEK Mandalika Lombok, Industri berbasis Tambang di P. Sumbawa, dan lain-lain. Hanya dengan mendorong dan memperkuat industrialisasi yang didukung oleh supply listrik yang besar, stabil, bersih dan murah, Indonesia bisa menjadi Negara Industri Maju. (Red)