Jakarta, REPORT INDONESIA – Mantan Direktur Utama Pertamina, Ariffi Nawawi telah melaunching buku karyanya yang berjudul :” Perjalanan Pertamina Menuju World Class Company “, dengan editor Jusuf Suroso dan diterbitkan oleh Lembaga Kajian Kebijakan Para Syndicate.
Buku karya Ariffi Nawawi, sang mantan Dirut Pertamina yang berjudul :” Perjalanan Pertamina Menuju World Class Company dilaunching pada hari Sabtu,(1/9/2018) di Restaurant Pelataran Dharmawangsa JL. Dharmawangsa Raya No.6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan yang juga dihadiri oleh Mantan Dirut Pertamina yang juga Mantan Dirut Pertamina Energy Trading (Petral).
Dalam kesempatan interview usai acara Launching Buku Karyanya, Ariffi Nawawi, Mantan Dirut Pertamina menegaskan bahwa perjalanan Pertamina menuju World Class Company merupakan perjalanan yang panjang dan tidak gampang.
” Dari perjalanan Pertamina yang memiliki sejarah kontribusi kepada Republik Indonesia yang bukan main besarnya mulai dari mencukupi kebutuhan energi, mencukupi kebutuhan pabrik pupuk dan sandang. Dan dari sisi anggaran Pertamina juga memiliki kontribusi besar dalam membangun proyek-proyek kilang, proyek pupuk, semen, proyek baja Krakatau Steel yang menjadi fondasi Republik Indonesia dari dulu sampai sekarang,” ungkap Ariffi Nawawi.
Namun pada era reformasi, mantan Dirut Pertamina ini sangat kecewa karena peran Pertamina dipinggirkan. Namun baru di pemerintahan Presiden Jokowi, Pertamina kembali diberikan peran yaitu dengan diberikan Blok Mahakam dan Blok Rokan kepada Pertamina.
Menurut Ariffi Nawawi, untuk menuju World Class Company, sebetulnya generasi yang lalu sampai sekarang telah menyiapkan Blue Print sebagai pondasinya, yaitu program resolusi Pertamina supaya lebih efisien.
” Sekarang di Pertamina hanya masalah Kepemimpinan saja. Apakah kepemimpinan yang sekarang bisa atau tidak membawa Pertamina untuk menjadi perusahaan World Class Company ? Itu tidak mudah. Mengapa ? Karena Pertamina saat ini masih memiliki beban berat seperti peran PSO, yang masih diganggu oleh pergantian direksi yang gonta ganti terus menerus. Kapan Pertamina bisa survive kalau caranya seperti ini. Ini yang menjadi salah satu masalah paling urgent saat ini. Karena performance Pertamina semakin menurun. Dari segi asset meningkat tetapi dari segi pendapatan segitu-gitu saja” keluhnya.
Pesan dari Ariffi Nawawi, Mantan Dirut Pertamina utk Dirut Pertamina yang baru adalah jangan hanya bicara saja. Untuk menjadi World Class Company, Pertamina harus memiliki syarat diantaranya harus mempunyai revenue yang cukup. Dalam arti labanya terhadap asset mencukupi, sesuai dengan kategori perusahaan yang baik, yang bisa membawa Pertamina menjadi perusahaan World Class yang sebenarnya, bukan World Class Company yang hanya sekedar kata-kata tetapi harus dengan angka. (Mistqola)