Home Parle H. Sulaeman L Hamzah : Strategi Ekonomi Kerakyatan Hendaknya Nyata Melibatkan Masyarakat...

H. Sulaeman L Hamzah : Strategi Ekonomi Kerakyatan Hendaknya Nyata Melibatkan Masyarakat Paling Bawah.

0
SHARE

REPORT INDONESIA, PAPUA. Sejarah pembangunan daerah di Tanah Papua dalam kurun waktu 30-an tahun, lebih dipengaruhi oleh paradigma pertumbuhan yang sentralistis ketimbang paradigma kesejahteraan yang memihak rakyat. Oleh karena itu, ada satu pertanyaan yang patut dipertanyakan kembali: masih relevankan paradigma pertumbuhan dalam proses pembangunan di Tanah Papua?

Dalam rangka pelaksanaan tugas pengkajian mengenai sistem ketatanegaraan dan penyerapan aspirasi masyarakat. Maka H. Sulaeman L Hamzah selaku Anggota MPR RI memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait arah dan tahapan pembangunan bidang ekonomi berkelanjutan, khususnya mempersiapkan tokoh muda yang ada di Papua agar berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Penyelenggaraan Rapat Dengar Pendapat terwujud atas kerjasama yang baik antara pengurus DPW NasDem Provinsi Papua bekerjasama dengan DPD Partai Nasdem Kab. Merauke beserta jajaran pemerintahan Kab. Merauke Provinsi Papua. Untuk mendapatkan masukan dan saran dari masyarakat terhadap pelaksanaan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika. Lebih memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya membangun komunikasi antara masyarakat dengan wakilnya dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kegiatan Rapat Dengar Pendapat ini diselenggarakan pada tanggal 13 Februari 2018, bertempat di Balai Kampung Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Dengan jumlah peserta mendekati 200 orang. Yang terdiri atas unsur Kepala Kampung, Kepala Camat, Kepala SKPD, Muspida, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Wartawan Media lokal.

Sulaeman L Hamzah menjelaskan bahwa, untuk memulai strategi ekonomi kerakyatan di tengah-tengah masyarakat, di mana perencanaan pembangunan yang dirancang hendaknya secara sungguh-sungguh dan nyata-nyata melibatkan masyarakat paling bawah. Oleh karena itu diperlukan adanya semacam rekonstruksi model arus perencanan yang aplikatif dan fleksibel sesuai dengan kondisi masyarakat di tiap wilayah yang diikuti dengan desentralisasi fiskal hingga ke tingkat distrik, yang pada gilirannya diturunkan lagi ke tingkat kampung/ kelurahan.

Sulaeman berkata “Dengan pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha bagaimana manusia atau suatu bangsa berusaha meningkatkan standar hidupnya ke taraf yang lebih baik dengan distribusi pendapatan yang lebih merata tanpa kemiskinan dan kebodohan bagi bangsa tersebut.”

“Pembangunan berkelanjutan tidak berarti pembangunan di bidang ekonomi saja tetapi seperti yang telah dicantumkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, pembangunan ekonomi harus didahulukan dengan asumsi bahwa keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi akan membawa berbagai kemudahan dalam pembangunan di bidang-bidang lainnya.” Lanjut Sulaeman.

Kegiatan RDP 4 Pilar Kebangsaan ini kemudian ditutup dengan pemotongan tumpeng sekaligus acara makan bersama, serta kegiatan foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan RDP 4 Pilar Kebangsaan ini.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here